Alhamdulillah,
kita masih diberi kesempatan menjumpai Ramadan tahun ini. Momen-momen yang
sangat berharga dan begitu ‘menjanjikan’. Bukan hanya keberkahan di dunia bahkan
di akhirat nanti, insya Allah akan kita raih. Anak2 telah saya kenalkan dengan
puasa sejak dini. Dea si sulung memulai puasa penuh pertamanya pada waktu duduk
di kelas 2 sekolah dasar. Begitupun adiknya, Ifan. Sepertinya saya agak ‘kejam’
dalam mengajarkan mereka berpuasa. Pada hari2 pertama, mereka ‘latihan’ puasa
sampe lemes hehe...tapi dengan tegas saya tetap meminta mereka untuk bertahan.
“Kalian harus bersyukur, walaupun berpuasa seharian tapi insya Allah saat
berbuka nanti sudah ada makanan2 kesukaan menunggu kalian. Tapi lihat orang2
gak punya, mereka terbiasa menahan lapar bahkan untuk makan seharipun mereka
harus berjuang keras terlebih dahulu.” Kalimat sakti itu yang terus saya gaungi
ke telinga mereka agar bisa dipahami dan dihayati sebenar2nya.
Pada suatu
hari Mama menelpon dan meminta saya agar Ifan dibolehkan berbuka pada jam 12 siang.
Pada hari itu Ifan berada di rumah Mama, sehabis pulang dari pesantren kilat di
sekolahnya. Saya memohon Mama agar tidak ‘terbujuk’ dan ‘lemah’ karena rengekan
Ifan. Tanpa menyerah Mama menjelaskan bahwa Ifan masih kecil, argumentasi Mama
pun saya sambut dengan topik yang sama, justru karena dia masih kecil, kita
harus melatihnya, begitu jawaban saya tanpa belas kasihan. Begitulah hari2 selama
Ramadan. Tapi, sekejam2 harimau pasti gak pernah bakal makan anaknya sendiri.
Demikian pula saya. Ooohh ?? Apakah saya termasuk anggota Trio Macan atau Tiga
Macan ?? Hehehe...tentu tidak !! Maksudnya terkadang kalau melihat Dea begitu
lemas atau kambuh maagnya ataupun Ifan sudah begitu lemas, mereka pun saya
ijinkan untuk berbuka sebelum waktunya.
Alhamdulillah,
sekarang anak2 sudah terlatih dan terbiasa berpuasa. Walau masih ada ‘rayuan gombal’
atau ‘jeritan hati si perut’ dari mereka, Ifan lebih kuat dari tahun
kemarin. Bahagianya. Mereka pun semangat pergi tarawih ke mesjid walau belum
bisa shalat dengan rapi atau masih suka main2. Yang terpenting, mereka harus menyadari
bahwa bulan Ramadan adalah bulan spesial dan tidak boleh dilewatkan begitu saja
tanpa amalan2 yang baik. Bahkan masih membekas dalam ingatan masa kecil di
bulan puasa, begitu syahdu dan indah untuk dikenang. Kebersamaan, kemesraan
antara anggota keluarga, dan hal2 lain yang tidak bisa diungkapkan kata2 deh. Apalagi saat hari
raya menjelang. Hmmmm....sudah terbayang angpo2 berseliweran hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar