Senin, 31 Mei 2010

Tua tapi Gak Nua

Ngerti maksud judul kali ini ? Itu loh maksud saya ..kadang-kadang orang yang kita anggap sudah cukup umur notabene sudah cukup senior notabene orang dewasa lah, selayaknya berlaku dan memperlakukan dirinya sebagaimana kayanya akan pengalaman hidupnya. Berpikir dulu dalam berkata-kata dan bertindak kalo gak bisa sepenuhnya bijak. Nabi Muhammad SAW pun pernah bersabda yang lebih kurang intinya demikian. Berarti hal-hal yang demikian memang penting dan masuk ‘agenda’ sunnah.

Bukan bermaksud bahwa saya adalah manusia yang dewasa, wise, sabar, jaauuuhhh.. hehe…Hanya ingin bercermin dan menjadikan pembelajaran akan manusia yang tua tapi gak nua itu hihii..kurang ajar kedengarannya tapi it’s the fact !!

Seperti yang sering saya alami, dan mungkin juga pembaca sekalian, menghadapi beliau-beliau yang berkarakter ‘berlawanan’ itu butuh ‘pengorbanan’ yang besar. Bila keadaan hati mereka lagi gak mood or lagi sensi, kadang-kadang mereka berlaku seenak udel, terlebih-lebih kalo kita memang yang jadi ‘sasaran empuk’ hiks…Marah-marah, ngomel-ngomel gak ada juntrungan, pokoknya selangit-langit deh. Mending saya ngeladenin tingkah polah anak2 sekalian, jelas-jelas mereka masih anak-anak, dah sewajarnya belum tau arti baik jahat, benar salah. Lah .. wong yang ini...? Parah !! Hehehe…

Untungnya saya ada kunci yang cukup jitu selama emosi saya juga lagi stabil heheh..gak lah, kayaknya hukumnya harus dilakukan demi perdamaian dan keamanan dunia persilatan hehe…

Kuncinya : gak usah diladenin !! Anggep aja gak ada orang or malah ada orang gila yang lagi kumat !! Mmmh.. sadis kan ! Tapi dijamin 100%, itu sangat ampuh. Kalo gak gitu, haiyyo…siapa yang sanggup, ikhlas menerima mendapat umpatan-umpatan yang gak layak jadi ‘bahan santapan’ mata, telinga dan pikiran kita, apalagi kita benar-benar gak pantas mendapat prilaku sedemikian. Bukankah manusia dijadikan Allah semulia-mulianya pun dari makhluk hidup lainnya. So, mengapa kita harus menghabiskan waktu berharga kita untuk manusia demikian ? Rugi kan ? Selain itu kita harus belajar memaklumi mengapa mereka bisa bersikap demikian, sejauh ini saya menemukan salah satu faktor bahwa keadaan keluarga dan lingkunganlah yang membentuk dan bisa jadi mencetus. Dari situ lagi-lagi saya sangat bersyukur mempunyai keluarga yang mmm.. saling menyayangi, berpelukaaaaan... I love my big family so much, much..mmmuuuuuaaaaaahhh :)