Selasa, 28 Juni 2016

Stop, itu Ajah

Hmmm... di kantor ga ada kerjaan yg urgen, sambil nungguin data2 berdatangan, daripada ngomongin orang mending ceritain tentang saya aja deh hihi...
Mudah2an ga terkesan ujub deh, karena niat saya sharing. Mudah2an juga bermanfaat. 
9 hari sebelum hari milad, saya memutuskan untuk memutuskan yang seharusnya sudah diputuskan wkwkwk..... opo toh ? Profesi sampingan saya adalah instruktur senam nih walo rata2 orang pada ga percaya karena penampilan saya yg kalem, lembut, manja dan menakutkan hihihi.... sebegitunyaa ! Entah karena hobi atau bakat terpendam, dari dulu saya poling in lop sama yg namanya senam. Ada musik di sana, ada gerakan, ada semangat, ada motivasi, pokoke se ga stamina bagaimanapun kondisi saya kalo dah dibawa senam jadi lupa daratan 😊 alias ga berasa sakit.
Semenjak memutuskan berhijab tahun 1998, saya menghadapi dilema...melanjutkan profesi ini atau stop sama sekali, mengingat bagaimana saya harus show up di depan yg bukan muhrim eiitss... jangan salah paham. Secara rutin, saya mendapat jatah ngajar senam di beberapa instansi pemerintahan, bank, swasta, dll juga sanggar senam bahkan perumahan dan perkampungan, sejak tahun 1992. Nah di beberapa tempat, ‘pelanggan’ saya (hehe...pinjem istilah aja) adalah bapake, mamas alias kaum adam. Setelah tanya sana tanya sini eh ternyata masih banyak yg support dan akhirnya belumlah diri ini untuk quit atau stop dari profesi tercinta ini.
Memasuki usia senja hikssss.... (bangun bangun buk daah subuh hihihi... ), ‘rasa gelisah’ kembali menyentil. Dengan excuse atau argumentasi, ok saya tetep ngajar senam karena aurat saya tetap tertutup dan saya ga mau goyang2 aneh2 atau mengundang daaan niatnya cari rejeki halal. Dan satu lagi, suami percaya dan tetap mengijinkan. Itu.
Ada bacaan2 yang membuat ‘tertampar’, ada teman yang beberapa kali mengingatkan, ada juga diri yg semakin galau. Hmmm....batin berbisik, fine, apa arti hijab bagi saya kalo masih pake busana yg 'membentuk', apa arti muslimah saya jika masih
‘menari’ di depan bukan muhrim ? Apa arti Islam saya kalau masih takut akan kehilangan rejeki karena melepaskan profesi ini ? Dan apa arti kefanaan kalau saya sudah tau bahwa hidup itu ga akan abadi ? Allah subhanahu wa ta'ala kasih manusia umur untuk selalu tafakur . Jangan tunggu besok, ataupun lusa.... Ga ada jaminan bahkan dalam hitungan detik kita akan tetap bernafas 😐
Akhirnya, dengan mengucapkan bismillah, saya lepaskan pekerjaan yg bagi saya the most lovely sessions in the whole world ever. Sempat ragu dan takut apakah bisa istiqomah ? Banyak yg ragu, heran, mempertanyakan bahkan menyesalkan keputusan saya ini. Rinnn...ga masuk akal ah ! Riinnn... alasannya apaaa ?? Riinn... pokoknya abis lebaran, ga mau tahuu, kamu ngajar lagi titiikkk !! Nah lu !
Maaf beribu2 maaf, bukan bermaksud mendiskreditkan profesi ini. TIDAK SAMA SEKALI. Seperti yg berapa kali saya singgung, saya sangat mencintai pekerjaan ini. Sampai detik ini pun kalo terdengar suara musik dari speaker kegiatan senam, perasaan ini gimanaaa gitu hihihi....kuannggeeennnn hiksss......Tapi ini soal prinsip, dan semua orang berhak menentukan jalan dan prinsip mana yg dia ambil.
Hari itu saya merapikan dan menyisihkan busana ‘kebesaran’, kostum2 senam kesayangan. Ada rasa yg hilang.
Oh ya ada juga temen yg nanya, kenapa ga ngajar di sanggar aja. Pertama, ga cocok waktu karena biasanya sore dan saya ga mau ninggalin anak2 seharian karena saya sendiri bekerja. Kedua, ‘musim’ selpih nih, jadi khawatir aja tanpa sengaja ada yg jepret2 saat saya in action hehe..pede amaattt....Menghindari ajalah...
Saya masih banyak kekurangan, perlu banyak proses menuju level paripurna sebagai hamba Allah.  Masih jauuhhhh.....


Kamis, 24 Maret 2016

Begitu Juga Kamu

Pada dasarnya saya ga suka publish or cerita2 hal yg begitu pribadi di blog apalagi aib ihhh..amit2 barbie hihi... tapiiii kali ini saya sepertinya harus menumpahkan isi hati yg paling terdalam di pojokan dalam kotak disimpen dalem ruangan di ujung lorong di daerah tak bertuan dan ga ada dalam google map wkwkwk...opo tohh ? Yang saya inginkan ada seseorang yang akan membacanya dan mengerti isi hati saya ini.
Ini bagian dari kisah hidup saya yang menyedihkan sih bisa dibilang. Adalah seseorang yang begitu dekat selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Bukan PIL apalagi WIL idihhh emang LGBT ?! Temen akrab yg punya nasib dan sifat agak2 sama walo berbeda hehe...Yang namanya hubungan apalagi pertemanan ga lepas dari kontak, konflik, komplikasi ckckck...ga nyambung. Singkatnya ada sesuatu hal yg saya tidak mengerti dan sampai sekarang pun saya tidak tahu pasti apa yg menyebabkan teman saya ini menjauhi dan memusuhi hiksssss....Nanya langsung, sms, memo udah saya jabanin ke dia tapi sayangnya sampai detik ini pun masih jadi misteri besar. Ga ada respon or jawaban pasti. Saya ga akan jelasin or gambarin bagaimana  orang maupun situasinya, cukuplah Allah, dia, saya dan orang2 sekitar yg tahu. Yang pasti saya sangat sedih kalau retaknya hubungan kami ini menjadi bahan olokan orang2. Terlepas dari manusia ga ada yg sempurna, saya tidak merasa paling benar dalam kondisi ini. Hanya saja saya bingung dan ga tau apalagi yg harus saya lakukan kecuali menjauh. Mungkin ini lebih baik. Walau kami dulu pernah sangat dekat. 
Entah kenapa ga ada satupun pihak yg berusaha memediasi perselisihan hmmm... entah apa tepatnya karena kami sendiri ga pernah bertengkar mulut. Semua yg mengetahui masalah kami hanya menjadi penonton. Melihat, mendengar dan mengagumi oohhh bukan ya ? ^^
Saya hanya bisa memohon ampunan Allah SWT karena saya memilih jalan lebih dari 3 hari ga menyapa hikssssss...astaghfirullah.....Dalam shalat2, saya mendo'akan agar Allah SWT memberi teman saya itu kelapangan dada dalam menerima kesalahan2 saya sekaligus memberikan petunjuk kepada saya apa yg menjadi kesalahan2 saya yg sepertinya tidak bisa dimaafkan.
Teman, untuk kamu ketahui bahwa sampai detik ini tidak ada perasaan dendam sedikit pun di hati ini. Terserah jika kamu menilai ini pencitraan atau apalah. Yang pasti saya tetap mendo'akan kamu. Maafkan atas besar dan banyaknya khilaf, kesalahan, keburukan yg telah saya perbuat sampai dirimu pun tak bersedia mengijinkan saya untuk mengetahuinya. Baik2 ya...
Pesan saya hanya satu : cobalah menerima, memahami dan memaafkan kesalahan orang lain karena ga ada manusia yg sempurna. Begitu juga kamu.....

Jumat, 22 Januari 2016

Mood Booster

Ada kalanya kita merasa jenuh, penat, capek, lelah, lemah, letih, lesu (esteegeeee...buat apa hidup coba ?? Wkwkwk.....). Di saat belum gajian, tagihan menunggu, anak2 heboh satu sama lain, suami ga pulang2 (bang toyib derita loe hihi...), kerjaan dan teman2 yang bikin bete, masalah keluarga daannn...semua mua yang bikin ga OK suasana hati.
Naahhh....kalau saya ada solusinya nih (eitsss bukan promosi yaa...). Alhamdulillah walo kalem pendiem dan ramah penyayang (ihhh...apa iya ?) tapi saya hobi yang namanya goyang dombret alias goyang badane alias senam ! Walo lagi pusing sebener2 pusing, bete sebener2 bete tp kalo dah dibawa senam wahhhh....langsung deh jadi mood booster ! Ngeeeenngggg jreeeengg !! Hati senang, jiwa pun tenang. Nih kutipan dari Informasitips :

Endorfin merupakan zat kimia yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis yang terletak di dasar otak, yang dapat membuat kita merasa senang, nyaman, dan bahagia. Karena adanya endorfin ini, maka kita akan menjadi lebih semangat untuk melakukan berbagai aktivitas. Menurut Mayo Clinic, endorfin adalah obat penghilang rasa sakit alami yang mampu memunculkan perasaan senang dan bahagia. Endorfin dapat menurunkan stres dan meningkatkan perasaan rileks dan nyaman. Nah, salah satu cara untuk melepaskan endorfin adalah melalui olahraga. Contoh olahraga yang bisa melepaskan endorfin adalah lari, renang, jalan kaki, trademil, angkat beban, aerobik ringan, dan yoga.

Berbagai studi menunjukkan bahwa banyak manfaat positif yang dirasakan oleh orang yang rutin berolahraga, yaitu olahraga dapat memperbaiki mood, menurunkan tingkat stres dan depresi.


Tuhhh kan....benerrrr...jadi kalo lagi suntuk langsung gerak badan aja yang bikin keringet kalo ga mau olahraga. Nyapu kek, ngepel kek, nyikatin halaman kek pokoknya apa ajalah yang penting ga menganggu kamtibmas hihihi....Tambahan lagi kalo mood kita dah baikan kita ga akan negative thinking sama keadaan or orang lain. Bawaannya positif melulu. Lagian kata orang nih kalo kita memandang semua orang itu ga ada baik2nya justru harus instropeksi jangan2 hati kita yang busuk hiiiiyyyyy...serem kan ?



Nah, kesimpulannya mood booster saya senam, mood booster mu apa guysss ?? 

Kamis, 21 Januari 2016

Be Your Precious Self

Be your self. Kata mutiara itu sudah ada dari jaman dulu or bingen kata wong plembang. Jadi dirimu sendiri dijamin akan lebih terasa nyaman. Kamu akan menemukan sosok dirimu yang sebenarnya, tanpa perlu menunggu orang untuk menentukan jalan hidup, sikap, langkah or mendiktemu so kamu bisa bebas melakukan apapun yang kamu mau asal tetep dijalurnya. Lega plong mungkin itu yang saya rasakan saat ini. Saya bisa memutuskan apa yang saya inginkan, apa yang saya kehendaki. Apa yang saya mau terima dari orang lain ataupun apa yang tidak bisa saya terima karena tidak sesuai dengan pribadi dan hati nurani.

Walaupun langkah ini mungkin tidak sepenuhnya mendapat respon positif maka akan saya tegaskan : who cares ?? Hidup itu pilihan. Suka atau tidak suka. Senang atau tidak senang. Bahagia atau tidak bahagia. Tentu kita semua sewajarnya akan menjatuhkan pilihan pertama dari ketiga pertanyaan tadi. Betul ?
Mohon maaf kepada siapa pun yang merasa tidak suka, tidak senang dan tidak bahagia atas keputusan saya untuk menjadi diri sendiri. As long as saya ga merusak kehidupan orang lain rasanya halal dan sah2 saja. Betul ? (edisi kedua hihi...)
Hidup ini hanya satu kali so be happy, be nice and behaviour ! Ok friends ?