Kamis, 24 Maret 2016

Begitu Juga Kamu

Pada dasarnya saya ga suka publish or cerita2 hal yg begitu pribadi di blog apalagi aib ihhh..amit2 barbie hihi... tapiiii kali ini saya sepertinya harus menumpahkan isi hati yg paling terdalam di pojokan dalam kotak disimpen dalem ruangan di ujung lorong di daerah tak bertuan dan ga ada dalam google map wkwkwk...opo tohh ? Yang saya inginkan ada seseorang yang akan membacanya dan mengerti isi hati saya ini.
Ini bagian dari kisah hidup saya yang menyedihkan sih bisa dibilang. Adalah seseorang yang begitu dekat selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Bukan PIL apalagi WIL idihhh emang LGBT ?! Temen akrab yg punya nasib dan sifat agak2 sama walo berbeda hehe...Yang namanya hubungan apalagi pertemanan ga lepas dari kontak, konflik, komplikasi ckckck...ga nyambung. Singkatnya ada sesuatu hal yg saya tidak mengerti dan sampai sekarang pun saya tidak tahu pasti apa yg menyebabkan teman saya ini menjauhi dan memusuhi hiksssss....Nanya langsung, sms, memo udah saya jabanin ke dia tapi sayangnya sampai detik ini pun masih jadi misteri besar. Ga ada respon or jawaban pasti. Saya ga akan jelasin or gambarin bagaimana  orang maupun situasinya, cukuplah Allah, dia, saya dan orang2 sekitar yg tahu. Yang pasti saya sangat sedih kalau retaknya hubungan kami ini menjadi bahan olokan orang2. Terlepas dari manusia ga ada yg sempurna, saya tidak merasa paling benar dalam kondisi ini. Hanya saja saya bingung dan ga tau apalagi yg harus saya lakukan kecuali menjauh. Mungkin ini lebih baik. Walau kami dulu pernah sangat dekat. 
Entah kenapa ga ada satupun pihak yg berusaha memediasi perselisihan hmmm... entah apa tepatnya karena kami sendiri ga pernah bertengkar mulut. Semua yg mengetahui masalah kami hanya menjadi penonton. Melihat, mendengar dan mengagumi oohhh bukan ya ? ^^
Saya hanya bisa memohon ampunan Allah SWT karena saya memilih jalan lebih dari 3 hari ga menyapa hikssssss...astaghfirullah.....Dalam shalat2, saya mendo'akan agar Allah SWT memberi teman saya itu kelapangan dada dalam menerima kesalahan2 saya sekaligus memberikan petunjuk kepada saya apa yg menjadi kesalahan2 saya yg sepertinya tidak bisa dimaafkan.
Teman, untuk kamu ketahui bahwa sampai detik ini tidak ada perasaan dendam sedikit pun di hati ini. Terserah jika kamu menilai ini pencitraan atau apalah. Yang pasti saya tetap mendo'akan kamu. Maafkan atas besar dan banyaknya khilaf, kesalahan, keburukan yg telah saya perbuat sampai dirimu pun tak bersedia mengijinkan saya untuk mengetahuinya. Baik2 ya...
Pesan saya hanya satu : cobalah menerima, memahami dan memaafkan kesalahan orang lain karena ga ada manusia yg sempurna. Begitu juga kamu.....