Minggu, 01 Agustus 2010

Gapailah Cita-cita Setinggi Langit


Kata mutiara itu sudah saya dapat sewaktu masih lugu2nya, belum tau bagaimana lika liku hidup sebenarnya. Dikelilingi keluarga yang begitu menyayangi dan melindungi mmmhh.. betapa indahnya. Yang kami tau hanya belajar, belajar dan belajar.
Begitu menginjak dunia dewasa, barulah sekarang aku menyadari bahwa hidup bukan hanya di seputar keluarga or pendidikan aja. Banyak aspek yang akan 'menyumbang' segudang permasalahan. Jadi bisa dibilang miskin pengalaman hidup deh walo prestasi sekolah gak hebat2 amat. Aduh..kenapa jadi serius nih, ngeri !!
Sebagaimana biasanya. cita2 sering berubah. Dulu sempet kpengen jadi insinyur pertanian (heran deh, apa motivasinya ya ? hehe..), terus.. arsitek (nah..yang ini sempet 'bertahan lama'), terus.. desainer interior (secara dulu termasuk hobi ngatur2 letak perabot di kamar yang mungil). Gagal masuk ke jurusan desainer akhirnya 'melabuhkan hati' ke bidang akuntansi. Walo status belum mantep, sehari2 saya bekerja mengolah angka.
Entah karena ada jiwa niaga (masih mengalir darah urang awak dari Mama) ato hobi ato kebutuhan hehe...saya pun berdagang. Apa aja deh asal halal.
Kalo untuk mengejar karir mungkin agak terlambat bagi saya. Tapi saya tetap menggantung kan cita2 setinggi langit mengantarkan anak2 ke gerbang kesuksesan yang mulia, amin... Boleh jadi ibu mereka ini bukan wanita superior dengan segudang prestasi dan karir yang membanggakan. Boleh jadi ibu mereka bukan superstar. Boleh jadi saya belum jadi apa2. Tapi ijinkan saya melakukan ini semua demi sebuah cita2...

1 komentar: