Entri Populer

Minggu, 18 Februari 2018

Friendship Means Forever


Persahabatan bagai kepompong ? Betul ga sih ?
Bagi saya dalam persahabatan itu bebas lepas menampilkan kita apa adanya. Ga perlu bahkan ga sempet berpura2 dalam bersikap. Ini loh gue. Kalo kita nyaman lanjuttt.... kalo engga yo wis cukup sampai di sini. Enough is enough, babe.
Ke dua sosok ibu2 ini adalah temen2 SMP dan SMA saya. Sampe sekarang dah punya anak2 hampir SMP dan SMA juga. Alhamdulillah, walo sempet hilang kontak, atas ijin Allah subhanahu wa ta'ala kita berjumpa lagi. Sesekali mit ap. Bernostalgia akan kejelekan dan keburukan masing2 πŸ˜„sadis amat ga ada bagus2nya lagi hihi... Dalam arti kata, masing2 sudah tau kekurangan temen tapi masih 'betah' untuk berinteraksi. It's the REAL FRIENDSHIP πŸ˜‰
Persahabatan sejati benar2 teruji dengan waktu.
Saya pernah merasakan hubungan pertemanan yg sangat amat tidak menyenangkan, hingga detik ini. Hanya 'butuh' lebih kurang 10 tahun sampai dia memutuskan jalinan silaturahmi itu. Berbagai versi phrase maaf saya ungkapkan tak berbalas. Dendam tak jelas dia pendam begitu dalam. Ok fine, it's over. At least, I've tried....so many times. I'm just human being. Saya menyadari saya manusia yg penuh kekhilafan dan saya sudah berusaha. Cukup sudah, teman. Simpan perasaan bencimu buat kamu pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
So, buat kalian2 yg 'demen' dan 'betah' tidak bertegur sapa dengan sesama saudaramu lebih dari 3 hari, ingatlah bahwa Allah subhanahu wa ta'ala mengharamkan itu semua. 
Ampunan dan do'a harapan, hanya itu yg bisa saya lakukan.
Buat kedua sahabat, Yuli dan Septi, thanks for being my friend so far. Mudah2an Allah subhanahu wa ta'ala memberkahi jalinan kasih sayang di antara kita, aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar